Jumat, 09 September 2016

Garis Finish


Pada akhirnya aku terhenti pada tanda titik dari cerita yang kutulis sendiri.

Pada akhirnya aku terhenti pada garis finis yang selama ini ku dambakan.

Pada akhirnya aku terhenti di sebuah pintu, tepat di belakang ayahku.

Dia bukan yang ku sebut tanda koma, dia bukan panorama yang tanpa jeda, dia juga bukan makluk yang cuma berani berada di teras rumah.

Dia yang kusebut sebagai tanda titik, dia garis finish ku dan dia adalah makhluk Tuhan yang mampu meluluhkan hati ayahku.

Kusebut dia kiriman arrahman yang tak terduga, kusebut dia hadiah arrahim.

Kini aku sadar tanda titik, garis finish, bukan kita yang tentukan tapi yang punya Skenario yaitu Tuhan.

Selasa, 26 April 2016

Jika Dia Jodohku, Jaga Dia Dalam Kebaikan Dan Pertemukan Kami Di Waktu Yang Tepat~

Sendiri dalam penantian, menyepikan hati hanya untuk seseorang yang pantas untuk menempati. Dia yang berani setia, tidak hanya sekedar mengumbar kata-kata bahagia tanpa berani untuk menentukan hari dimana kita dipersatukan. Dipersatukan dalam suatu hubungan yang halal, hubungan dua anak manusia yang berbeda latar belakang.

Jika dia jodohku, jaga dia dalam kebaikan dan pertemukan kami di waktu yang tepat. Waktu dimana kita berdua benar-benar siap dan mantap untuk mempunyai status baru. Tidak lagi tergantung dengan adanya orangtua dan tanggung jawab hidup akan kita pikul bersama.

Jagalah kami dalam kebaikan, tak apa saling berharap dan saling menjauhi. Karena jodoh tidak harus selalu bersama sebelum kepelaminan. Sibukan kami dalam kebaikan sehingga kami siap dan lupa lamanya penantian. Penantian yang kadang memberikan keraguan dan hilangnya kepercayaan kalau kau adalah jodoh yang dipersiapkan untuk ku.


Kita sama sama-sama tidak tau, kalau nantinya kau dan aku akan bersama. Bersama bukan hanya berdua, tapi ada keluarga yang kita satukan dan ada jalan yang kita pesiapkan. Ibu dan ayahmu akan menjadi ibu dan ayahku juga, begitupun sebaliknya. Jadi jangan sungkan jika kau nanti mau puang ke mana, kau adalah bagian yang aku temukan dan akhirnya dipersatukan.

Masalah jodoh bukan siapa cepat dia dapat, ini soal kesabaran dalam penantian dan soal keyakinan akan sebuah ketentuan. Pasti kau akan datang bertamu, pasti kita akan bertemu, walau sekarang aku belum tau siapa namamu.
Jodoh, bolehkan aku sebut namamu dalam doa, Tapi Allah lebih tau kemana hati ini akan tertuju dan seharusnya berada. Jika yang aku sebut namanya dalam doa tidak menjadi apa yang aku harapkan dan tidak dipersatukan. Kita berharap setiap doa akan semakin mendekatkan dengan yang memiliki takdir dan memberikan kebaikan serta memperkuat keyakinan. Walau kita tidak bisa untuk bersama dan kau bahagia dengan seseorang selain aku.

Selasa, 28 April 2015

Ada Yang Hilang - Ipang

Aku hanya bisa terdiam 
Melihat kau pergi dari sisiku 
Dari sampingku 
Tinggalkan aku 
seakan semuanya yang pernah terjadi tak lagi kau rasa

Masih adakah tentang aku 
Di hatimu yang kau rasakan
Coba kau rasakan
Mudahkah bagimu untuk hapuskan 
Semua kenangan bersama denganku

Tak pernah sedikit pun aku bayangkan betapa hebatnya
Cinta yang kau tanamkan
Hingga waktu beranjak pergi 
Kau mampu hancurkan hatiku 

Ada yang hilang dari perasaanku
Yang terlanjur sudah kuberikan padamu
Ternyata aku tak berarti tanpamu 
Berharap kau tetap di sini 
Berharap dan berharap lagi

Senin, 23 Februari 2015

Untukmu, Yang Namanya Kusebut Diam-Diam dalam Doa







Halo, kamu yang akhirnya berhasil membuatku mencinta. Sudikah kiranya kamu mendengar cerita?

 

Sejak pertama kali kita bertemu, sesuatu yang “salah” terjadi pada diriku. Bukan dalam artian buruk, tentunya. Justru ini adalah jenis “kesalahan” yang aku suka. Suka tidak suka, dirimu ada dalam kepala.
Meski kamu belum tentu sudi menerima kehadiran perasaan ini, izinkan aku untuk mencurahkan melalui tulisan sederhana yang mungkin bahkan tak akan pernah sempat kau baca.

Kita Saling Mengenal Meski Tak Terlalu Dalam. Pertemuan Singkat yang Mungkin Hanya Kau Anggap Angin Lalu, Ternyata Membekas di Ingatanku

Dulu sepertinya tak pernah terbayang memiliki cinta yang begitu dalam. Belum pernah ada seseorang pun yang kehadirannya begitu aku rindukan. Jadi aneh rasanya saat kamu tiba-tiba ada. Harus terseling waktu sebelum aku benar-benar terbiasa.
Seiring berjalannya waktu, aku kini jadi penunggu setia pagi. Ada semangat yang menyelinap di jiwaku setiap kali mengingat bahwa aktivitas hari itu akan mempertemukan kita. Kamu mungkin tidak sadar betapa setiap hari yang kujalani bersinggungan denganmu terasa berarti. Aku yang tadinya bersikap dingin pada cinta, kini lebur perlahan karenanya.


Meski Malu Harus Kuakui Kini Kamu Tengah Menjadi Poros Kehidupanku: Perhatian yang Dulunya Hanya Kupersembahkan Untuk Diriku Sendiri Kini Harus Dibagi Dengan Orang Lain

“Tahukah kamu bahwa kehadiranmu begitu menyedot perhatian?”
Aku bukanlah orang yang gemar menaruh perhatian kepada orang lain. Terlalu sibuk mengejar mimpi dan memenuhi ambisi adalah agenda kehidupan yang tak pernah ingin kukhianati. Bagiku hidup adalah proses membentuk diri. Setengah mati aku berusaha menyingkir dari roman percintaan. Tak ada gunanya menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk menjadi pekerja cinta. Sudah banyak contoh orang yang dibuat kecewa, membuatku semakin yakin bahwa bisa hidup tanpanya.
Di awal perjalanan semuanya masih dapat kukendalikan. Kesuksesan yang datang membuatku makin terlena mengejar nikmatnya keberhasilan. Aku tak punya waktu menekuni diri mencari pendamping hidup. Rasa puas terhadap capaian karir membuatku enggan menapaki rumitnya dunia percintaan. Semua itu kujalani dengan penuh sadar, sampai pada saat kamu datang membalik keadaan. Mengacak-acak semua tujuan hidup yang sedang diperjuangkan. Kamu merusak ‘aturan’ hidup yang kubuat sendiri.


Aku Akhirnya Mulai Menyadari Bahwa Tak Selamanya Aku Bisa Hidup Sendiri. Mungkin, Kamu Adalah Orang yang Tuhan Kirimkan Untuk Mengubur Segala Kesombongan dalam Diri.

http://cdn.kaskus.com/images/2014/08/09/5993513_20140809111017.jpg


mengubur kesombongan via www.forwallpaper.com

Seperti sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku adalah orang yang sedikit anti dengan cinta. Kisah masa lalu yang menyematkan kenangan tak mengenakkan semakin membuatku kuat menahan diri untuk tak jatuh cinta lagi. Untuk membunuh rasa kecewa itu maka kubiarkan diri tenggelam dalam kesibukan. Aku yang mulai larut dengan berbagai kegiatan dibuat nyaman dengan dinginnya perasaan. Meski ada beberapa orang yang datang dan menawarkan kisah percintaan, semuanya ditanggapi dingin begitu saja. Tapi kini benteng pertahanan itu runtuh seketika dengan kehadiran dirimu yang sebetulnya biasa-biasa saja.
Jika dibandingkan dengan sosok lainnya, kamu bukanlah satu-satunya yang paling istimewa. Bahkan dari segi fisik, materi, ataupun kemapanan kamu tak memiliki kelebihan yang bisa terlalu dibanggakan. Namun hanya dengan dirimulah aku kembali merasakan cinta dan bilurnya. Sebuah perasaan yang sepertinya sudah kusimpan terlalu lama. Bahkan kunci ruangannya saja mungkin sudah lupa kusimpan di mana.


Kesantunanmu Sanggup Membuat Ruang Hampa Itu Tergetar Kembali. Perilakumu yang Dewasa Membuatku Kembali Tertarik Untuk Mengecap Kehidupan Percintaan Lagi

 http://indonesian.iloveallaah.com/wp-content/uploads/2012/02/tahajud.jpg

Meski tak punya kelebihan duniawi, namun sikap santun yang kau tunjukkan mampu menyekap perasaanku di sana. Aku ingat betul bagaimana pertama kali kamu menyambut uluran tanganku dengan cara yang begitu memukau. Kau tidak menyambutnya dengan tanganmu, kau menangkupkan kedua telapak tanganmu di depan dadamu seraya menundukan pandangan. Tatapan teduh dan cara bicara yang menentramkan itulah yang membuatku terhenyak. Sifatmu yang jauh dari kesan kekanak-kanakkan tersebut membuatku hanyut pada lebatnya perasaan kagum.
Kini kusadari bahwa jatuh cinta itu begitu sederhana. Tidak perlu juga pengeran berkuda putih yang datang meminang. Penampilan yang apa adanya serta perilaku menenangkan jauh lebih penting dari itu semua. Kamu mengajarkanku untuk bisa berdamai dengan standar tinggi yang kubuat sendiri. Terimakasih telah memberiku pengertian bahwa jatuh cinta tak serumit yang aku pikirkan.


Walau Sampai Hari Ini Penaklukan Hatiku Olehmu Masih Menjadi Sebuah Misteri, Aku Bisa Menerimanya Tanpa Perlu Bertanya Lagi

menaklukan hati
menaklukan hati via www.goodfon.su
Harus kuulangi bahwa jatuh cinta padamu adalah sebuah realita yang tak pernah kurencanakan. Sama seperti datangnya rezeki dan kemalangan, sebagai manusia aku hanya bisa menerima segala penentuan. Aku hanyalah lakon dalam penggalan drama kehidupan ini dan sebagai sang sutradara Ia berhak menentukan segalanya. Ya, termasuk juga menitipkan rasa kasih yang datangnya tiba-tiba.
Di satu sisi aku merasa bahagia karena akhirnya masih layak merasa cinta. Namun di sisi yang lain ada pertanyaan tersimpan yang sejujurnya ingin sekali aku tanyakan. Apakah kau di sana menyimpan rasa yang sama? Apakah kamu juga menaruh perhatian yang sepadan? Atau, apakah pernah sosok diriku muncul di pikiran?


Ini Adalah Cerita Tentang Rasa yang Tengah Kuperjuangkan, Tanpa Tahu Bagaimana Akhirnya Akan Dituntaskan

 http://www.voa-islam.com/photos/Bataku/Doa_muslimah_gundah.jpg


izinkan aku menyebut namamu dalam doa via tehzeebejamia.in
Ribuan pertanyaan tentang perasaan yang terus bergelayut di pikiran ini diam-diam mulai kususun dalam doa. Merangkainya menjadi kepingan permohonan panjang kepada Tuhan, agar ia tak lupa menitipkan rasa yang sama. Setiap waktu aku bertekun, bertelut, dan melipat tangan jika pasangan jiwa yang telah dipersiapkan adalah kamu yang kini namanya senantiasa kurapal dalam doa malam. Segenap doa ini aku ucapkan dengan penuh kerendahan, berharap suatu saat waktu kebersamaan kita akan datang.
Jika waktu itu sudah tiba, akan kupastikan aku siap menyambutmu dengan tangan terbuka. Kesederhaanmu yang membuatku jatuh cinta sudah sepatutnya disambut dengan penuh sukacita. Terimakasih telah menghadirkan dunia tak pernah diduga sebelumnya. Kamu adalah kejutan dari Sang Khalik yang sebenar-benarnya.

Dariku, yang senantiasa menyebut namamu dalam doa

Senin, 06 Oktober 2014

Surat untuk Ayah

Ayah..
Jangan nikahkan aku dengan pemuda yang gemar bermaksiat
Ayah..
Tolaklah pinangan kepadaku dari pemuda yang tidak menjaga sholatnya
Ayah..
Jangan restui kedatangan pemuda di rumah ini yang mengajakku keluar sebelum dia halal bagiku
Ayah..
Jangan segan menolak jika engkau tidak meridhoi agamanya
Tapi Ayah..
Pertimbangkan lamaran seorang pemuda jika dia engkau ridhoi agamanya
Pertimbangkan keinginannya mengajukan ta'aruf kepadaku jika baca'an Al Qur'annya mampu membuat ayah menitikkan air mata
Pertimbangkan niat sucinya menikahiku meskipun dia miskin, tapi agama dan akhlaknya telah membuat ayah bangga
Ayah..
Engkau waliku dalam memilihkan calon imamku, tidaklah ringan tanggung jawab itu ayah, karena kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah diakhirat
Maka pilihkan seorang pemuda yang terbaik untukku ayah, yang engkau, ibu serta Allah ridhoi
Seorang pemuda yang akan menjadi panutan, pelindung dan cahaya bagiku, bagi keluarga dan terutama bagi agamaku..
Aamiin..

Selasa, 30 September 2014

TITIP SATU CINTAKU ,YA ALLAH

Semoga cinta ini adalah cinta misi,bukan cinta nafsu.. Sehingga bisa membuatku lebih ikhlas dan bersabar dlm setiap prosesnya,dlm setiap penantiannya..

Ya Allah, Maha Pemilik Cinta..
Aku titipkan satu cinta itu padamu,jangan kau hadirkan dulu saat ini,jadikanlah itu sangat indah suatu saat nanti.. ketika waktunya telah tiba.. Waktu yang paling tepat dengan seseorang yang tepat,yang telah Kau persiapkan sejak dulu..

Titip satu cinta itu ya Allah..
Cinta yang akan membuatku semakin dekat dengan_Mu, cinta yang membuat Ia pun semakin dekat dengan_Mu.. Cinta yang membuat kami semakin mensyukuri betapa Luas nikmat dan karunia_Mu, dan membuat kami saling membimbing untuk mencapai ke-Ridho’an_Mu..

Titip satu cintaku Ya Mushawwir,,
Cinta yang bisa menghasilkan sebuah keluarga yang sakinah, cinta yang bisa menciptakan sebuah rumah yang hangat yang akan menjadi tempat bangkitnya peradaban agama_Mu..

Titip satu cinta itu Ya Malik..
Cinta yang darinya aku lahirkan para mujahid dan mujahidah yang tangguh.. yang senantiasa siap membela agama_Mu di garda terdepan.. Ksatria yang tidak pernah takut malawan musuh2Mu dan musuh2 Rasul_Mu..

Titip satu cinta itu ya Rabb..
Jagalah kami, bimbing langkah kami,, sehingga kami bisa sama2 terjaga dan akhirnya sama2 mendapatkan yg terjaga pula..

Titip satu cinta itu Ya Rahman..
Cinta yang dengannya aku bisa banyak belajar dan ia pun bisa banyak belajar, sehingga kami bisa saling mengisi dan semakin berkembang karena cinta itu..

Titip satu cinta itu Ya Waliyy,,
Bimbing langkahnya, mudahkan urusannya, luaskan rizkinya dan jaga dia untuk tetap berada di jalan_Mu, mudahkanlah jalannya dalam menemukan aku disini..

Titip cinta itu Ya Karim,,
Jadikan hidupnya senantiasa bermanfaat, dan jangan lengahkan ia dgn fananya kehidupan dunia.. Semoga saat ini pun ia sedang berjuang di sana,senantiasa­berjuang untuk menggapai Syurga_Mu.. Jadikan ia orang yang bersungguh-sungguh untuk kehidupan dunia dan lebih bersungguh-sungguh untuk kehidupan akhiratnya..

Titip satu cinta itu Ya Ghaffaar,,
Jadikan ia orang yang selalu mempelajari agama_Mu, orang yang selalu menyeru kepada agama_Mu.. jadikan ia Murrobi yang terbaik untukku dan anak2ku kelak, jadikan ia murobbi terbaik untuk keluarga dan masyarakat..

Titip cinta itu Ya Hafizh,,
Jaga aku dan jaga ia sampai waktu yang Kau tetapkan tiba, dan jadikanlah kami hamba2Mu yang senantiasa bersabar dan bersyukur..

Titip cinta itu Ya Rabb..

Rabu, 20 Agustus 2014

Untukmu akhi, calon imamku yang tertulis di Lauhul Mahfudz

Teruntuk dirimu, calon imamku..

Aku tak tahu siapa namamu
Aku tak tahu seperti apa rupamu
Aku bahkan tak tahu berada dimana dirimu sekarang
Di dekatku? atau masih beribu kilometer jauh dariku?

Biar aku tak tahu itu semua sekarang,
Karena aku yakin dimanapun dan siapapun kamu
Allah selalu menjagamu, untukku.

Wahai Zat yang membolak-balikkan hati,
Jika dia baik untukku, baik untuk agamaku,
maka satukanlah kami dengan cinta-Mu.

Ya Rabb, jika memang dia baik untukku, baik untuk agamaku, maka satukanlah kami dalam keridhaanmu.
Jika memang dia penyempurna agamaku, pemilik tulang rusukku,pengisi sela-sela jariku, maka hadiahkan hatiku untuknya, semailah rasa cinta dalam hatinya kepadaku, karena-Mu.

Akhi, tak perlulah kita saling mencari, tugas kita saat ini adalah terus memperbaiki dan memantaskan diri.

Ya Allah, aku jauh dari kesempurnaan. Aku hanya perempuan dengan segala kefakiran akal, ilmu, juga akhlak. Maka tak perlu seorang lelaki yang sempurna yang kelak menemani saat bahagia pun tersulit dalam hidupku. Cukup yang bisa membimbingku agar terus memperbaiki imanku, menjadikanku seorang muslimah sejati, menegurku ketika aku alpa dalam menjalankan kewajibanku kepada-Mu, yang bersamanya aku bisa meneguhkan hatiku diatas agama-Mu.


Akhi, semoga saat kita bertemu nanti, segalanya sudah dirasa siap. Bersamamu aku akan menjadi makmum yang taat, bersamamu akan kita tanamkan iman dan islam kepada anak-anak kita kelak. Bersama-sama kita menuju Jannah-Nya.


Ya Allah, sang maha pemilik hati.
Aku titipkan hatiku ini padamu, berikanlah pada laki-laki yang namanya tertulis di Lauhul Mahfudz,
berikanlah pada dia yang sepenuhnya mencintai-Mu dan hanya melabuhkan hatinya kepadaku.


-Dari Aku, calon makmum yang setia menunggu jodohnya, dan dari seorang hamba yang mengharap pada Tuhannya :)-

*sebagian teks dikutip dari blog teman saya; http://elegancymind.blogspot.com/2013/10/secerca-untaian-kata-untuk-sang-jodoh.html